BANGKA BARAT, babelaktual.com – Keelokan Pantai Pasir Kuning, Kecamatan Tempilang, Bangka Barat yang memiliki sejuta pesona dan kerap dijadikan moment acara ritual adat Lempar Ketupat masyarakat setempat saat ini sudah mulai tercemar.
Video kondisi Pantai Pasir Kuning yang tercemar limbah sudah viral di beberapa akun sosial media. Kondisi pantai yang diduga dicemari limbah ini dikeluhkan para penggiat wisata disana. Air menjadi kehijauan, lengket dan berbau busuk tersebar luas di pesisir pantai.
Ketua Pokdarwis Lintang, Abdul Khodir membenarkan terkait video yang viral tersebu terjadi di Pantai Pasir Kuning, Tempilang Kabupaten Bangka Barat.
“Ini sudah sering terjadi, sejak tanggal 02 November 2022. Limbah masuk ke wilayah Pantai Pasir Kuning. Air pantai berubah hijau, lengket dan dan bau menyengat. Bahkan saat air surut, limbah yang menempel di batu dan pasir pantai luar biasa baunya,” jelas Abdul Khodir saat dihubungi awak media via telpon, Senin (05/12/22) sore.
Ia juga menambahkan, sudah melaporkan kondisi Pantai Pasir Kuning ke pihak terkait, tim dari DKP Kabupaten Bangka Barat sudah turun ke lokasi untuk mengambil sampel air.
“Saat ini Kami masih menunggu hasilnya, Belum bisa dipastikan limbah itu dari mana asalnya. Tapi kalau melihat dari kejadian ini diduga seperti limbah dari tambak udang,” ujarnya.
Lebih lanjut ia juga menuturkan, ada 2 perusahaan tambak udang yang beroperasi tak jauh dari Pantai Pasir Kuning, satu berada di Pantai Gelam dan satu perusahaan beroperasi di Pantai Kuarsa.
“Kami menduga asalnya dari tambak udang karena mirip dengan kejadian di Penganak dulu. Tapi kita tunggu dulu hasil lab nya untuk memastikannya apakah itu limbah atau bukan,” ungkapnya
Abdul Khodir mengkhawatirkan apabila kejadian ini berlarut-larut tanpa ada perhatian dari Pemerintah, maka masa depan pariwisata dan UMKM Pantai yang bergantung hidup di lokasi wisata itu akan hancur.
“Kalau kondisinya seperti ini otomatis objek wisata yang kami kelola dan nasib para UMKM yang menggantungkan hidup disini akan hilang. Kami mohon pemerintah terkait dan para pelaku usaha menindaklanjuti kejadian ini agar tak terulang lagi,” tutup Ketua Pokdarwis Lintang
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka Barat Ali saat dihubungi awak media via telpon mengatakan, kejadian ini sudah sekitar 1 bulan dan itu tidak setiap hari. Saat ini sedang di periksa oleh Pemerintah Desa Air Lintang beserta DKP Babar darimana pencemaran itu.
“Saat ini kami masih menunggu hasil lab dari penyuluh perikanan apakah itu limbah atau bukan, Pemerintah Desa Air Lintang juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Babar terkait permasalahan ini,” pungkas Ali
(DN)