Mencari Pemimpin Muda

Penulis : Rahmat Zulkarnain, S.P

(Aktivis Sosial Masyarakat Bangka Tengah)

PANGKALPINANG, babelaktual.com – Pesta demokrasi politik menuju 2024 semakin memanas di permukaan dan menjadi sorotan publik. Bahkan beberapa tokoh baik dari kalangan parpol maupun diluar parpol sudah mulai mendeklarasikan ketersediaannya untuk memimpin indonesia di 2024. Pesta 5 tahunan itu selalu menjadi perhatian publik karena setiap kebijakan yang dibuat akan mempengaruhi pembangunan dan hajat masyarakat banyak untuk 5 tahun kedepan.

Namun publik saat ini menanti sosok pemimpim muda yang akan memimpin bangsa indonesia, karena publik pun mulai merasa jenuh dengan tampilan-tampilan wajah lama yang masih memimpin, dan berharap ada generasi muda yang lahir untuk meneruskan estafet kepimpinan.
Artinya kepemimpinan generasi tua harus segera diputus. Sebab, situasi kehidupan berbangsa dan bernegara tidak kunjung membaik. Ekonomi yang menjadi dambaan setiap anak bangsa tidak kunjung pulih. Menuju kejayaan ekonomi Indonesia semakin jauh, bahkan tak mungkin terjangkau. Indonesia justru semakin menumpuk utang, sebagian besar sumber daya alam sudah digadaikan dalam jangka waktu yang tak terbatas.
Berbagai persoalan bangsa yang muncul ujungnya adalah soal leadership. Kepemimpinan di Indonesia menghadapi jalan buntu, dari hulu sampai hilir mengalami kerusakan. Pemimpin yang baik banyak jumlahnya, tapi mereka tidak mempunyai akses ke dalam kekuasaan.
Memotong generasi tua dalam memimpin merupakan sebuah solusi, agar para pemimpin dan elite politik yang berkuasa tidak terkontaminasi oleh nikmatnya duniawi dan busuknya trik politik. Biarkanlah generasi muda memimpin, berikan kepercayaan kepada anak muda untuk meneruskan kepemimpinan.
Dalam situasi demikian menghadirkan pemimpin muda dalam kancah politik nasional menjadi sangat penting untuk mengembalikan proyek-proyek keindonesiaan yang gagal dipimpin oleh kaum tua.

Menurut UU No. 40 tahun 2009 rentang usia anak muda yaitu mulai 16 sampai 30 tahun. Anak muda saat ini sering kita kenal dengan sebutan generasi milenial atau generasi Z. dan dalam UU ini telah dijelaskan fungsi dan peran strategis dari pemuda dalam hal pemimpin dan kepimpinan bangsa.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) hasil Susenas tahun 2021, perkiraan jumlah pemuda sebesar 64,92 juta jiwa atau hampir seperempat dari total penduduk Indonesia (23,90 persen). Pemuda laki-laki lebih banyak daripada pemuda perempuan, dengan rasio jenis kelamin sebesar 101,99, yang berarti setiap 102 pemuda laki-laki terdapat 100 pemuda perempuan.
Jika kita melihat angka tersebut jumlah anak muda di Indonesia lebih banyak dari pada orang tua. Artinya peluang estafet kepimpinan kedapan ada ditangan anak muda. Belum lagi ditambah bonus demografi indonesia tebesar didunia yang isi nya adalah anak muda, ini menunjukkan perubahan-perubahan besar di bangsa ini akan terjadi ditangan anak muda.
Berbekal landasan ilmu pengetahuan dan semangat yang kuat kaum muda ingin membuktikan eksistensinya di tengah kesulitan serta kemacetan (stagnasi) ekonomi politik bangsa yang sama-sama kita rasakan saat ini.

Sebab, sejarah telah mengajarkan bahwa kaum muda selalu menjadi pionir perubahan bangsa. Kemerdekaan yang selama ini kita nikmati adalah salah satunya jerih payah dari kaum muda. Sejarah lahirnya gerakan Budi Utomo, Sumpah Pemuda 1928, masa Orde Lama, pergantian Orde Lama ke Orde Baru hingga reformasi 1998, juga ditorehkan oleh kaum muda. Maka, memunculkan kembali kaum muda dan tidak salahnya republik ini menghadirkan kembali pemimpin muda.

Sejak masa lalu dalam sejarah bangsa Indonesia telah banyak sekali tokoh pemuda yang kemudian lahir sebagai pemimpin besar di masa perjuangan kemerdekaan. Di antaranya seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Natsir, dan sebagainya.

Sejatinya pemuda harus memiliki sikap yang toleran terhadap sesama, anak muda diminta mampu untuk berinteraksi dengan manusia lainnya dari berbagai belahan dunia. Pemuda memiliki peran yang sangat besar bagi perubahan-perubahan sosial di lingkungannya dan sering dikenal dengan sebutan agent of change (agen perubahan). Sebagai agen perubahan, dengan sikap kritis dan semangatnya, mereka memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan menyadarkan masyarakat untuk melakukan suatu gerakan perubahan sosial.

Pemuda juga perlu dikembangkan potensi dan perannya melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan untuk mewujudkan pembangunan nasional di mana diperlukan pemuda yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, cerdas, mandiri dan profesional. Bahkan, untuk membangun pemuda diperlukan pelayanan kepemudaan dalam dimensi pembangunan di segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Repulik Indonesia Tahun 1945.

Pelayanan kepemudaan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik pemuda, yaitu memiliki semangat pejuangan, kesukarelaan, tanggung jawab, dan kesatria, serta memiliki sifat kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformis dan futuristik.
Indonesia membutuhkan generasi muda yang berani, bijak, dan memiliki imajinasi, serta mimpi besar untuk mengubah hal-hal yang perlu diubah dan mempertahankan hal–hal yang sudah baik. Hadirnya golongan muda sebagai calon pemimpin masa depan menjadi harapan bagi masyarakat Indonesia agar bangsa ini dapat hidup lebih baik lagi.

Karena Visi utama kaum muda memimpin adalah membebaskan Indonesia dari belenggu kemiskinan, pengangguran, serta kekerasan. Sebab, semenjak Republik ini berdiri ketiga problem tersebut dinilai selalu menjadi hantu sejarah yang sulit dimusnahkan. Untuk itu Indonesia memerlukan cara pandang baru dalam mengelola kekayaan alam dan mengurus rakyatnya.

Kepemimpinan merupakan sikap atau proses seseorang dalam memengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk mewujudkan tujuan bersama. Sosok pemimpin muda tidak hanya mampu memengaruhi, namun juga menghargai pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang, tanpa mengabaikan alasannya. Sosok pemimpin muda haruslah bisa memimpin dan tentunya mau dipimpin.

Sosok calon pemimpin muda masa depan harus mempunyai pemikiran-pemikiran yang sesuai dengan kondisi bangsa saat ini dan tantangan yang mungkin akan dihadapi di masa depan, serta dapat memberikan harapan baru dan membawa angin segar bagi bangsa ini, bukan hanya pandai dalam hal intelektualitas tetapi juga dalam hal spiritual. Dalam membentuk  pemimpin muda mumpuni yang berkualitas, generasi muda hari ini perlu memiliki jiwa kompetisi dengan bangsa lain.

Kekuatan sebuah bangsa terletak di tangan para pemudanya. Karena merekalah yang akan menunjukkan wajah kehormatan suatu bangsa dalam segala kontes kehidupan. Jika para pemuda dalam suatu negara mengalami kerusakan moral dan agama, maka sangat disayangkan nasib bangsa itu nantinya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *