BERITA, BABELAKTUAL – PT Ration Bangka Abadi (RBA) terjerembab dalam lubang sendiri. Sebagai pemegang lisensi pengelola Kawasan Industri (KI) Sadai PT RBA tidak menarik minat direksi dan komisaris membangun KISS Basel yang diamanatkan perundang-undangan. Justru diduga kuat malah dijadikan objek menipu.
Banyak pihak yang termakan bujuk rayu serta iming-iming KI Sadai sebagai PSN dan Presiden Jokowi mengunjungi KI Sadai. Padahal semua informasi palsu itu diduga sengaja dihembuskan sebagai cara menarik uang pengusaha berpindah ke kantung pengurus PT RBA.
Anehnya lagi manajemen PT RBA mengungkapkan, tahun 2023 ini mendapatkan kredit 700 miliar dari Bank Mandiri dengan testcase 10 miliar tapi tidak ada kontraktor yang Bankable.
Hangga Of salah satu pihak yang berseteru dengan manajemen PT RBA meragukan jika PT RBA mendapat fasilitas SKBDN Bank Mandiri Rp 700 miliar.
“Kalau benar PT RBA dapat fasilitas SKBDN dari Bank Mandiri 700 miliar berarti yang seharusnya bankable atau tidak ya PT RBA itu sendiri selaku penerima SKBDN bukannya kontraktor,” ujar Hangga dalam rilis yang diterima redaksi, Minggu (3/12/2023).
Herdi yang mengikuti perjalanan SKBDN PT RBA meragukan hal yang sama.
“Mana mungkin PT RBA dapat SKBDN Bank Mandiri, lah itu komisaris dan dirutnya aja rata-rata BI Checkingnya Kol 4, jangankan dapat SKBDN 700 miliar, kemarin mengajukan kredit mobil aja ditolak,” jelas Herdi.
Polemik memanas setelah direksi komisaris PT RBA dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi Babel. Salah satu nama yang tercuat sebagai Terlapor adalah Presiden Direktur PT RBA Narliswandi atau yang dikenal Iwan Piliang.
Hangga Of mengutarakan, Iwan Piliang ini sempat menemui dirinya sambil memberikan surat kuasa kalau segala hutang Yanto Purba dan RBA dia yang akan bayar. Waktu itu turut disaksikan salah satu temannya.