BERITA, BABELAKTUAL – Razia serta penindakan yang dilakukan tim gabungan Sat Polairud Polres Bangka Barat dan Camat Mentok terkait aktivitas puluhan TI selam di laut Jungku Tanjung Ular, Mentok baru-baru ini tak memberikan efek jera.
Bahkan aktivitas dan jumlah ponton selam di perairan Jungku kian menjamur. Dari penelusuran redaksi, Sabtu (16/6/2024) siang kemarin, puluhan TI selam leluasa beroperasi.
Sejumlah mobil dan sepeda motor yang milik penambang terparkir di bibir pantai perairan Jungku. Beberapa camp yang konon katanya milik penambang dan petugas jaga malam berdiri persis di bibir pantai.
Hilir mudik speed lidah silih berganti. Mereka siaga melayani segala kebutuhan penambang di atas TI selam. Mirisnya, aktivitas penambangan tersebut hanya beberapa ratus meter dari bibir pantai. Sehingga, deru dan kebulan asap terdengar jelas dari bibir pantai.
Sumber yang diwawancarai redaksi di lokasi menyebut, jika aktivitas TI selam tersebut beroperasi secara kucing-kucingan. Asa was-was, acap kali menghantui para penambang.
Apalagi belum lama ini mereka sudah diultimatum untuk angkat kaki oleh pihak Sat Polairud dan Kecamatan Mentok.
“Kalau di sini (Jungku, red) tidak pakai sistem panitia, istilahnya takut-takut berani, karena bentar-bentar kadang razia jadi was-was terus lah,” ujar salah satu sumber redaksi jejaring media ini.
Lanjut sumber, kurang lebih ada sekitar 50-60 TI selam yang beroperasi. Jumlah tersebut di luar PIP selam yang istirahat beroperasi. Rata-rata tiap ponton TI selam memperoleh 20-30 kilogram.