4. Oleh pelatih IPSI Bangka Tengah memberikan toleransi, pertandingan digeser menjadi partai terakhir (malam itu juga). Dengan catatan bisa dipertandingkan jika masih ada waktu.
5. Namun, sdr Wiwik merasa panitia tidak memberikan toleransi apapun sehingga anaknya tidak bisa menyelesaikan ibadah. Sdr Wiwik datang ke Orom dengan kondisi marah dan bertemu Ketua Pengprov IPSI Babel, Ketua IPSI Bangka, Ketua Panitia, IPSI Bateng, Pelatih IPSI Babar II.
6. Sdr Wiwik tidak memberikan jawaban pasti anaknya Mathew siap atau tidak untuk bertanding malam itu. Seharusnya jika siap, 2 partai sebelum partai terakhir sudah bersiap-siap dan memberikan info ke panitia.
7. Pukul 22.10 WIB, di saat para wasit dan juri, dokter pertandingan, panitia dan pelatih/official IPSI Babar II sudah pulang. Sdr Wiwik menelpon anknya dan meminta turun ke arena pertandingan. Sebelumnya Mathew ternyata ada di dalam mobil.
8. Setelah turun ke arena, akhirnya kembali di mediasi oleh TD, panitia dan IPSI Bateng.Dari mediasi diputuskan tidak bisa dipertandingkan saat itu dengan pertimbangan wasit juri tidak lengkap dan dokter pertandingan sudah pulang.
9. Pertandingan pencak silat adalah olahraga yang penuh dengan risiko. Tanpa medis, maka panitia tidak bisa dan berani melakukan pertandingan.
10. Panitia akhirnya kembali memberikan toleransi pertandingan dan dilanjutkan besok pagi pukul 07.00 WIB. Sebagai partai pertama pertandingan sebelum dilakukan pertandingan jadwal lainnya. Di mana panitia biasa memulai pertandingan pukul 08.00 WIB. Hal ini disepakati oleh sdr Wiwik dan didengarkan secara langsung oleh Mathew.
11. Keesokan paginya di saat panitia, wasit juri serta IPSI Bateng (lawan Mathew) sudah siap bertanding dan berada di arena pukul 07.00 WIB. Atlet atas nama Mathew belum juga hadir. Setelah ditoleransi kembali dan diberikan panggilan sebanyak 3 kali oleh ketua pertandingan. Maka atlet Mathew karena tidak Juga hadir, akhirnya di-diskualifikasi oleh panitia.
12. Atlet Mathew dan ibunya (Wiwik) baru hadir ke Orom pukul 07.30 WIB.
13. Tidak terima anaknya didiskualifikasi, sdr Wiwik emosi dan memprotes panitia. Sdr Wiwik juga membuat video persis berada di samping pelatih dan dewan wasit juri dengan dalih melakukan peliputan.
14. Oleh Satpol PP, Sdr Wiwik diminta untuk keluar dan tidak mendekat dari arena pertandingan. Peringatan untuk menjauhi arena pertandingan juga disampaikan Sdr Hairul. Sekaligus mengingatkan untuk mengambil foto dan video silahkan di atas. Jangan dekat arena pertandingan karena akan menggangu konsentrasi wasit juri serta juga untuk keselamatan sdr. Wiwik.
Dari penjelasan kronologis di atas, beberapa hal yang menjadi catatan penting yakni:
1. Panitia Kejurprov IPSI Babel sudah memberikan toleransi sebanyak 2 kali kepada Mathew.
2. Panitia Kejurprov IPSI Babel sudah bersikap profesional dalam membuat jadwal pertandingan sekaligus menegakkan aturan sesuai dengan peraturan yang diatur dalam pelaksanaan kejuaraan pencak silat.
3. Kontingen IPSI Babar II dan perguruan Satria Muda Indonesia (SMI) sebagai perguruan tempat latihan dari Mathew tidak mempermasalahkan serta mengakui apa yang dilakukan panitia adalah sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini dibuktikan dengan surat pernyataan bermatrai yang di ttd oleh ketua pertandingan, TD, serta pelatih/official dari IPSI Babar II.
4. Pergeseran jadwal didalam pertandingan olahraga apapun akan mengganggu jadwal pertandingan lainnya. Hal ini karena akan banyak terjadi pergeseran yang berakibat akan merugikan atlet lain dan panitia sendiri. (Red)