PANGKALPINANG, babelaktual.com – Universitas Bangka Belitung (UBB) membuka Program Studi Sarjana Kedokteran dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter berdasarkan SK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 194/E/O/2023
Rektor UBB Prof. Dr. Ibrahim, S.Fil., M.Si mengatakan, saat ini UBB menjadi Universitas pertama di Babel yang membuka program studi Kedokteran serta Pendidikan Dokter, dan memang sudah lama dinantikan oleh masyarakat Provinsi Kep. Bangka Belitung.
“Ini yang ditunggu masyarakat Bangka Belitung, akhirnya kita memiliki Prodi Kedokteran di daerah dan ini adalah prodi pertama yang diberikan izin sejak moratorium kedokteran beberapa tahun lalu. Suatu kebanggaan untuk kita semua,” ujar Prof. Dr. Ibrahim saat memberikan sambutan, Kamis (2/3/23).
Lanjutnya, pembentukan Program Studi Kedokteran ini memerlukan perjuangan serta waktu yang cukup lama, UBB butuh waktu 6 tahun untuk memperjuangkan Program Studi Kedokteran dari awal tahun 2017 sampai dengan awal tahun 2023.
“Alhamdulillah, akhir dari penantian yang panjang, sekarang bisa terwujudkan,” tambahnya.
Ia juga menambahkan, akan membuka jalur SNBT dan SNMPTN dengan kuota mahasiswa sebanyak 40 mahasiswa, yang terdiri dari 28 mahasiswa dari jalur SNBT dan 12 Mahasiswa dari jalur SNMPTN dan perkuliahan program studi kedokteran yang dimulai pada bulan Agustus 2023
“Nantinya, penerimaan mahasiswa baru harus melalui jalur SNBT yang dimulai pada bulan Maret ini, SNMPTN wilayah barat, kuota mahasiswa yang akan kita terima, sebanyak 40 mahasiswa, direncanakan 28 mahasiswa di SNBT dan 12 mahasiswa di SNMPTN wilayah barat,” jelasnya.
UBB saat ini memiliki tenaga pengajar yaitu 10 Dosen Biomedik, yang terdiri dari 3 dosen dari UBB dan 7 dari UNSRI serta memiliki dosen klinis 36 orang dokter terdiri dari dokter spesialis RSUP, RSUD, RSUJ dan rumah sakit swasta yang ada di Babel
“Kami mohon dukungan dari seluruh masyarakat serta Pemerintah Daerah Babel untuk memastikan bahwa penerimaan mahasiswa baru nanti akan berjalan dengan lancar dan transparan,” pungkasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Ridwan Djamaludin menuturkan, di Babel sendiri masih dibutuhkan tenaga medis, sebab berdasarkan ketentuan dan idealisnya kebutuhan dokter 1 : 1000, sedangkan di Babel sendiri baru 1 : 3000 atau kurang dua pertiga nya dari sepertiga yang ada saat ini, masih jauh dari kata ideal.
“Masalah pendidikan ini tidak boleh ada pemaksaan, terutama bagi orang tua yang tidak mampu, sebab masih ada cara lain untuk mendapatkan pendidikan,” jelas Ridwan.
“Masuknya ini pun tidak boleh ada titipan, titipan itu cukup di playground atau taman kanak-kanak dalam arti dititip untuk dijaga, semuanya melalui seleksi berbasis tes,” tegasnya.
Ridwan pun mengajak masyarakat, terkhusus siswa/ siswi sekolah menengah atas agar dapat melanjutkan pendidikan dengan masuk fakultas kedokteran ini.
Tidak hanya itu saja, pusat pelayanan kesehatan di Babel pun kedepannya harus bisa menampung para lulusan ini.
“Tadi sudah disampaikan ketika mereka lulus, pusat pelayanan kesehatan di Babel ini harus menerimanya, supaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat benar-benar sesuai dengan dibukanya program ini,” tutupnya.