BELITUNG, babelaktual.com – Dalam rangka The Regional Workshop World Ocean Assessment (WOA) 2022 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) sebuah kehormatan menjadi tuan rumah pertemuan internasional yang bertajuk gala dinner “Makan Bedulang”, bertempat di Museum Maritim Belitung, Selasa (13/12/2022).
Seperti diketahui, Provinsi Kep. Babel sebelumnya ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah Development Working Group G20. Di tahun yang sama, Pulau Belitung dipercaya kembali menjadi tuan rumah. Di acara Gala Dinner World Ocean Assessment (WOA) 2022 disambut dengan meriah oleh delegasi 21 negara yang hadir di acara tersebut.
Setibanya dilokasi, Penjabat (Pj) Gubernur Kep. Babel, Ridwan Djamaluddin dan 21 delegasi negara disambut dengan tarian selamat datang dan diajak keliling museum dengan memperkenalkan sejarah maritim dan keanekaragam laut di Kep. Babel.
Letak Pulau Belitong yang strategis di persimpangan jalur pelayaran dunia melalui Selat Malaka dan Laut China Selatan, didukung pemandangan alam yang indah serta fasilitas yang memadai, menjadikan daerah ini layak menjadi lokasi pertemuan atau tujuan wisata favorit di Indonesia.
Regional Workshop World Ocean Assessment (WOA) 2022 merupakan kesempatan bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk memperkenalkan potensi maritim dan kelautannya. Momen rangkaian acara ini menjadi kesempatan bagi Belitung untuk lebih memperkenalkan diri kepada dunia internasional dari perspektif kelautannya.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Ridwan mengatakan “The sea, as a life support system, has many benefits for mankind, starting from a transportation route, a source of food, a source of energy and mining, trade, as well as defense and security. Marine biodiversity is a major source of protein for more than one billion people worldwide. It is estimated that more than 200 million people in Asia and the Pacific and three billion people worldwide depend on marine and coastal biodiversity for their livelihoods. (Laut sebagai sistem penyangga kehidupan memiliki banyak manfaat bagi umat manusia, mulai dari jalur transportasi, sumber pangan, sumber energi dan pertambangan, perdagangan, serta pertahanan dan keamanan. Keanekaragaman hayati laut merupakan sumber utama protein bagi lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia. Diperkirakan lebih dari 200 juta orang di Asia dan Pasifik dan tiga miliar orang di seluruh dunia bergantung pada keanekaragaman hayati laut dan pesisir untuk penghidupan mereka.),” ujarnya
Dirinya juga menambahkan, terlepas dari kenyataan tentang keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem, perikanan yang tidak berkelanjutan telah menjadi salah satu ancaman terbesar terhadap keanekaragaman hayati laut di Provinsi Bangka Belitung dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang mengancam ekosistem laut.
Menurut Pj Gubernur Ridwan, saat ini ada berbagai tantangan pengelolaan pesisir dan laut. Akan tetapi, Pemprov Babel akan terus mengupayakan ancaman dengan menekankan mikroplastik, limbah dan sampah di laut yang mengancam keberagaman hayati dan rantai makanan.