Kepala Sekolah SMKN 2 Pangkalpinang Sebut Pihak Keluarga Almarhumah Tidak Menyalahkan Pihak Sekolah

PANGKALPINANG, BABELAKTUAL – Adanya kabar seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), meninggal dunia akibat kelelahan setelah mengikuti pelajaran olahraga ternyata itu tidak benar.

Keterangan dari Kepala Sekolah SMKN 2 Pangkalpinang Muhammad Rafajar, almarhumah Diva meninggal dunia pada Kamis, 7 September 2023 yang lalu, dikarenakan penyakit yang memang dideritanya. Apalagi sudah satu bulan tidak mengikuti pelajaran fisik olahraga seperti biasanya.

“Kami keluarga besar SMKN 2 ini turut berbela sungkawa, almarhumah ini sama seperti anak-anak lainnya dalam mengikuti proses pembelajaran, termasuk olahraga,” ujar Kepala SMKN 2 Pangkalpinang Muhammad Rafajar ke awak media ini, Rabu (13/9/23).

Read More

“Namun, sejak orang tua almarhumah datang beberapa waktu lalu, saat kenaikan kelas 10 ke 11, memang almarhumah sudah tidak ikut lagi pelajaran praktik fisik olahraga,” ucapnya.

Lanjut Muhammad Rafajar, pihak keluarga menjelaskan kepada pihak sekolah, bahwa sejak berusia 3,5 tahun, almarhumah memang mengidap penyakit jantung dan sudah menjalani operasi pada tahun 2017 lalu, sehingga almarhumah tidak boleh terlalu kelelahan.

“Jadi, dari keterangan orang tua itu, sejak kelas 11 kami tidak bisa memaksa almarhumah ikut praktik olahraga itu, serta kegiatan fisik lainnya,” jelasnya.

“Terkait meninggalnya almarhumah ini, dari pihak keluarga juga tidak menyalahkan pihak sekolah seperti informasi yang beredar, keluarga ikhlas menerima ini karena takdir yang maha kuasa,” tambahnya.

“Orang tua almarhumah sudah meminta maaf, apabila selama sekolah almarhumah berbuat salah. Dan disini masih ada juga adik dan sepupunya yang bersekolah,” imbuh Muhammad.

Ia juga menambahkan, saat ini pihak sekolah dan keluarga sedang mengurus asuransi milik almarhumah dari PT Asuransi Jasa Raharja Putra, yang memang memiliki kerjasama dengan sekolah yakni asuransi kecelakaan dan asuransi lain terkait kesehatan.

“Sekolah memang memiliki kerjasama dengan pihak asuransi untuk anak-anak didik, sejak menempuh pendidikan disini. Sesuai persyaratannya surat keterangan dokter, identitas anak dan kartu keluarga sekarang ini dalam proses,” tukasnya.

“Berdasarkan polis asuransi itu, klaim dari asuransi itu sesuai kondisi terakhir almarhumah, kalau tidak salah sebesar Rp6 juta. Kami keluarga besar SMKN 2 sekali lagi turut berbela sungkawa, dan juga turut memberikan santunan kepada keluarga,” tutup Muhammad. (DW)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *