Nganggung, Warisan Nenek Moyang yang Harus Dijaga

BANGKA BARAT, babelaktual.com – Ketua komisi III DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Adet Mastur menyampaikan, bahwa saat ini tradisi Nganggung sudah sangat jarang ditemui di kota-kota yang ada di Babel.

Hal ini disampaikannya pada saat melakukan Penyebarluasan Perda nomor 3 tahun 2019 tentang Pelestarian Kebudayaan Daerah di kelurahan Tanjung, Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat, Sabtu (26/02/23).

“Budaya Nganggung ini adalah budaya di Babel yang sudah hampir punah terutama di daerah perkotaan,” ujar Adet.

Bacaan Lainnya

Saat ini tradisi Nganggung mulai mengalami perubahan, karena perkembangan zaman dan teknologi yang begitu pesat, sehingga bergesernya nilai-nilai sosial yakni sikap kegotong-royongan dan kebersamaaan masyarakat Babel. Dimana sebelumnya tradisi nganggung menggunakan dulang yang dibawa dari rumah masing-masing, kini sudah mulai bergeser dengan membawa nasi kotak, rantang dan sejenisnya.

“Budaya Nganggung ini sendiri adalah budaya asli Babel yang harus kita jaga, kita lestarikan dan kita abadikan. Jadi jangan menggunakan rantang, jangan menggunakan nasi kotak, karena kita Nganggung pasti pakai dulang,” ungkapnya.

Nganggung sendiri biasanya diselenggarakan pada acara perayaan hari besar agama Islam dan acara tahlilan apabila ada salah satu warga yang meninggal dunia.

Menurutnya, budaya ataupun tradisi seperti inilah yang harus dijaga dan dilestarikan guna menumbuh kembangkan minat wisatawan masuk ke Provinsi Kep. Bangka Belitung.

banner 468x60 banner 468x60 banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *