PANGKALPINANG, babelaktual.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) mencatat, pada Januari 2023, gabungan dua kota di Kep. Babel yakni Pangkalpinang dan Tanjungpandan mengalami inflasi tahun ke tahun atau _year on year_ (y-o-y) sebesar 4,94 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 114,96.
“Tingkat inflasi bulanan atau _month to month_ (m-t-m) sebesar 0,55 persen dan tingkat inflasi tahun kalender atau _year to date_ (y-t-d) juga sebesar 0,55 persen,” jelas Ahli Madya BPS Babel Hadi Surono pada rilis, Rabu (1/2/2023).
Hadi juga memaparkan, inflasi y-o-y di Kota Pangkalpinang sebesar 4,68 persen dan deflasi m-t-m sebesar 0,10 persen, dengan IHK 113,55. Inflasi y-o-y di Kota Tanjungpandan sebesar 5,38 persen dan inflasi m-t-m sebesar 1,71 persen, dengan IHK 117,52.
“Inflasi y-o-y gabungan dua kota di Babel bulan ini terjadi karena adanya peningkatan indeks pada hampir seluruh kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,93 persen,” tuturnya.
Lalu, lanjut Hadi, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,37 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 4,45 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,59 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,21 persen, kelompok transportasi sebesar 15,18 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 3,10 persen.
Kemudian, kelompok pendidikan sebesar 1,06 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 6,90 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,45 persen. Sementara itu kelompok yang mengalami penurunan indeks hanya kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,31 persen.
“Andil inflasi y-o-y gabungan dua kota di Babel ini utamanya disumbang oleh komoditas bensin, angkutan udara, dan rokok kretek filter. Sementara andil inflasi m-t-m utamanya disebabkan oleh komoditas beras, daging ayam ras, dan bawang merah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan, Nilai Tukar Petani (NTP) turun 1,16 persen dengan indeks sebesar 124,10. Indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 145,16 (turun 0,48 persen) dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 116,97 (naik 0,69 persen).
“Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) turun 0,48 persen dengan indeks sebesar 118,65. Dan Indeks Konsumsi Rumahtangga (IKRT) naik 0,93 persen dengan indeks sebesar 115,33. Persentase perubahan terbesar terjadi di kelompok makanan, minuman, dan tembakau yakni mencapai 1,55 persen,” paparnya lagi.