MEDAN, babelaktual.com – Hari Pers Nasional (HPN) diperingati setiap tanggal 9 Februari di Indonesia. Perayaan Hari Pers Nasional 2023 mengangkat tema “Pers Bebas Demokrasi Bermartabat”, yang berlangsung di Gedung Serbaguna Pemerintahan Provinsi, Sumatera Utara (09/02/2023). Tahun ini, peringatan ke-28 ini merupakan pilar pelekat demokrasi dalam menegakkan kebebasan yang bertanggung jawab di sektor kehidupan berbangsa dan bernegara.
Acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2023 dihadiri Presiden RI Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD, Menteri Kominfo Johnny G Plate, Panglima TNI Yudo Margono, Kapolri Listyo Sigit, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Ketua PWI Atal S Depari. Sedangkan dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov. Kep. Babel) dihadiri oleh Asisten III Setda Pemprov. Kep. Babel Yunan Helmi dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sudarman, serta para tamu dan undangan lainnya.
Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya, mengingatkan pers mengenai pemberitaan yang harus bertanggung jawab. Menurutnya pers sudah bebas, pemberitaan bisa dilakukan siapa saja.
“Karena kurang bebas apalagi kita sekarang, pers sudah mencakup seluruh media informasi yang bisa tampil dalam bentuk digital, semua orang bebas membuat berita dan sebebas-bebasnya, sekarang ini masalah yang utama, menurut saya adalah membuat pemberitaan yang bertanggung jawab, karena masyarakat kebanjiran berita dari media sosial (medsos) dan media digital lainnya,” kata Jokowi.
Selain itu, kata Jokowi, di tengah suasana seperti ini, media _mainstream_ justru sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi. Media arus utama menyajikan informasi yang terverifikasi dan menjalankan peran sebagai _communication of hope_ yang memberi harapan pada masyarakat.
“Peran utama media kini makin penting untuk mengamplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta terutama di tengah keganasan _post truth_, pasca fakta dan pasca kebenaran. Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, _searching the truth_dan membangun optimistisme. Oleh karena itu, saya minta semua pihak baik kepada lembaga pemerintah pusat dan daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan swasta, lembaga swadaya masyarakat, untuk mendukung keberadaan media arus utama,” kata Jokowi.
Jokowi menyebut pers saat ini mencakup seluruh media informasi yang bisa tampil dalam bentuk digital, di mana semua orang bebas membuat berita dan sebebas-bebasnya. Sehingga, ia menilai masalah utama saat ini adalah membuat pemberitaan yang bertanggung jawab.